Tampilkan postingan dengan label POLITIK. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label POLITIK. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 23 Februari 2013

Anas Terbang ke Batam



Jakarta - Setelah ditetapkan menjadi tersangka dan berhenti dari jabatannya sebagai Ketua Umum PD, Anas Urbaningrum terbang ke Batam. Untuk keperluan apa?

Seorang pembaca detikcom yang terbang satu pesawat dengan Anas ke Batam melihat Anas duduk di bangku eksekutif bersama pengawal. Anas terbang menggunakan pesawat Garuda Indonesia pagi tadi.

"Saya terbang bersama Anas dengan pesawat Garuda Indonesia GA 0152 pukul 09.00 WIB dari Jakarta dan mendarat sekitar pukul 10.15 WIB di Bandara Hang Nadim Batam," kata salah seorang penumpang, Donny, saat berbincang dengan detikcom, Minggu (24/2/2103).

Kehadiran Anas di Bandara Hang Nadim membuat heboh sejumlah penumpang yang baru turun dari pesawat. Anas yang kemarin siang melepas jas biru Partai Demokrat menjadi pusat perhatian.

"Orang-orang heboh, mereka bertanya-tanya kok jadi tersangka masih bisa ke Batam, mau ke mana?" katanya.

Kepergian Anas ke Batam tersebut tidak diketahui oleh sejumlah loyalisnya. Namun seorang loyalis Anas menuturkan istri dan dua anaknya masih di kediamannya di Jl Danau Langsa, Duren Sawit, Jakarta Timur.

Sementara Ketua DPP PD Gede Pasek Suardika mengaku berjanji bertemu Anas sore nanti. "Emangnya ke Batam? Aku kira di rumahnya. Karena janjian nanti sore mau ketemu," kata Pasek kepada detikcom.

Sumber detikcom di internal PD membenarkan Anas terbang ke Batam. Anas ke Batam untuk bersantai dan kembali ke Jakarta sore nanti.

KPK telah menetapkan Anas sebagai tersangka pada Jumat (22/2). Dia juga dikenai status pencegahan ke luar negeri. Status itu tak menghalanginya bepergian di dalam negeri.

Ical Belum Tahu Anas Mundur dari Demokrat



KARANGANYAR - Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie mengaku belum mendapatkan kabar tentang pengunduran diri Anas Urbaningrum dari jabatannya selaku Ketua Umum Partai Demokrat.

"Saya belum dengar Pak Anas mundur dari jabatannya. Belum ada info kepada saya tentang pemunduran dirinya itu. Coba nanti saya cari tahu terlebih dahulu ya," jelas pria yang akrab di sapa Ical,saat dimintai pendapatnya tentang pengunduran diri Anas Urbaningrum, kepada Okezone,di Karanganyar, Jawa Tengah, Sabtu (23/2/2013) kemarin.

Menurut Ical, meskipun pihaknya tidak mengetahui bila Anas telah menyatakan diri mundur, sesama pimpinan partai politik yang bersahabat baik, Ical mengaku akan menanyakan langsung kepada Anas tentang keputusannya tersebut.

Meski demikian, Ical membantah bila pengunduran diri Anas sebagai Ketua Umum Partai Demokrat merupakan angin segar bagi Partai Golkar.

Ical meminta, masalah yang saat ini sedang dihadapi Anas tidak dibawa-bawa ke ranah politik. Pasalnya,apa yang dihadapi Anas merupakan rangkaian dari kebijakan partai politik yang diterapkan kepada kadernya bila bermasalah dengan hukum.

"Itukan masalah hukum kenapa mendapatkan keuntungan. Tidak ada pengaruhnya. Karena ini masalah hukum,"paparnya.

Yang terpenting bagi dirinya selaku pimpinan Partai Golkar bukan mengurusi partai lainnya. Namun, pihaknya akan lebih fokus mengurusi internal Partai Golkar.

Saat ditanya soal persiapan dirinya jelang Pilpres nanti, bos Bakrie Group ini menyatakan bila pihaknya secara terus menerus melakukan sosialisasi hingga ke tingkat desa.

"Pokoknya jalan teruslah. Kita konsen dengan partai kita sendiri. Seperti ini,kita menyapa rakyat," pungkasnya.

Kamis, 21 Februari 2013

Penghasilan Gubernur Jokowi Paling top seIndonesi

Jakarta - Sudahkah Anda tahu penghasilan bulanan kepala daerah di wilayah Anda? Bila belum, silakan pelototi penghasilan 15 kepala daerah dari gubernur, bupati dan wali kota se-Indonesia ini. Bila Anda bermukim di salah satu wilayah yang dikomandoi kepala daerah ini, silakan bandingkan penghasilan dan hasil kerjanya!

Peringkat ini disusun oleh Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) dalam jumpa pers tentang 'Catatan Akhir Tahun Anggaran 2012' di kantornya, Jalan Mampang Prapatan 4, Jalan K Nomor 37, Jakarta Selatan, Minggu (16/12/2012).

Koordinator Riset Fitra Maulana, memaparkan data ini yang bersumber dari Kementerian Keuangan. DKI Jakarta sebenarnya merajai penghasilan kepala daerah terbesar, namun dikeluarkan dari data karena istimewa.

"Karena tata pemerintahan di DKI itu berbeda. APBD DKI Jakarta menggabungkan provinsi dan kotamadya. Jadi pengelolaan anggaran di wilayah tingkat I dan tingkat II jadi satu. Sementara provinsi lain, provinsi punya APBD sendiri, kabupaten/kota punya APBD sendiri. Kalau DKI kan nggak ada APBD Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, makanya tidak bisa dibandingkan dengan lainnya," kata Maulana.

Namun Maulana memberikan angka penghasilan Gubernur DKI sebulan Rp 1,2 miliar, per tahun Rp 15,1 miliar. Penghasilan Wagub DKI, tidak berbeda jauh Rp 1,24 miliar per bulan, dan Rp 14,8 miliar per tahun.

Nah berikut 15 pasang kepala daerah yang penghasilannya terbesar:

Provinsi 1. Jawa Timur, penghasilan gubernur per bulan Rp 642.360.003, per tahun Rp 7.708.320.036. penghasilan wagub per bulan Rp 627.240.003, per tahun Rp 7.526.880.036. 2. Jawa Barat, penghasilan gubernur per bulan Rp 603.422.043, per tahun Rp 7.241.064.521. penghasilan wagub per bulan Rp 584.942.043, per tahun Rp 7.019.304.521. 3. Jawa Tengah, penghasilan gubernur per bulan Rp 438.097.208, per tahun Rp 5.257.166.498. penghasilan wagub per bulan Rp 422.977.208, per tahun Rp 5.075.726.498. 4. Kalimantan Timur, penghasilan gubernur per bulan Rp 344.087.750, per tahun Rp 4.129.053.000. penghasilan wagub per bulan Rp 328.967.750, per tahun Rp 3.947.613.000. 5. Sumatera Utara, penghasilan gubernur per bulan Rp 327.251.701, per tahun Rp 3.927.020.411. penghasilan wagub per bulan Rp 312.131.701, per tahun Rp 3.745.580.411.

Kotamadya 1. Surabaya, penghasilan wali kota per bulan Rp 194.122.808, per tahun Rp 2.329.473.690. penghasilan wawali per bulan Rp 187.402.808, per tahun Rp 2.248.833.690. 2. Medan, penghasilan wali kota per bulan Rp 129.674.323, per tahun Rp 1.556.091.880. penghasilan wawali per bulan Rp 123.794.323, per tahun Rp 1.485.531.880. 3. Bandung, penghasilan wali kota per bulan Rp 88.376.201, per tahun Rp 1.060.514.413. penghasilan wawali per bulan Rp 82.496.201, per tahun Rp 989.954.413. 4. Semarang, penghasilan wali kota Rp 82.433.272, per tahun Rp 989.199.269. penghasilan wawali per bulan Rp 76.553.272, per tahun Rp 918.639.269. 5. Bekasi, penghasilan wali kota per bulan Rp 76.028.893, per tahun Rp 912.346.712. penghasilan wawali per bulan Rp 70.148.893, per tahun Rp 841.786.712.

Kabupaten 1. Bandung, penghasilan bupati per bulan Rp 129.596.905, per tahun, Rp 1.555.162.858. penghasilan wabup per bulan Rp 122.876.905, per tahun Rp 1.474.522.858 2. Bogor, penghasilan bupati per bulan Rp 90.730.071, per tahun Rp 1.088.760.849. penghasilan wabup per bulan Rp 84.850.071, per tahun Rp 1.018.200.849. 3. Sidoarjo, penghasilan bupati per bulan Rp 78.519.751, per tahun Rp 942.237.018. penghasilan wabup per bulan Rp 72.639.751, per tahun Rp 871.677.018. 4. Tangerang, penghasilan bupati per bulan Rp 72.639.468, per tahun Rp 871.673.616. penghasilan wabup per bulan Rp 66.759.468, per tahun Rp 801.113.616 5. Bekasi, penghasilan bupati per bulan Rp 71.928.453, per tahun Rp 863.141.431. penghasilan wabup per bulan Rp 66.048.453, per tahun Rp 792.581.431.